Sabtu, 23 Juni 2012

cerita seorang anak (part 1)


Suatu malam yang dingin, seorang wanita tua datang menemui saya. Beliau berkata bahwa setiap manusia akan mati. Lalu saya bertanya kepadanya, apa maksud yang engkau katakan? Lalu wanita itu menjawab telah lahir bagimu seorang Yang akan membebaskanmu dari segala ancaman dunia ini. Lalu aku bartanya lagi. Siapakah orang yang kau maksud itu? Wanita itu hanya berkata, aku tidak dapat mengatakannya kepadamu. Sebab aku tidak tau siapakah yang akan membebaskanmu. Tetapi aku hanya berpesan kepadamu bahwa hal itu akan terjadi. Dan hal itu akan mengejutkan semua orang yang ada di dunia ini. Sesaat setelah wanita tersebut mengatakan demikian, hilanglah dia dari hadapan aku. Pada saat itu aku hendak menuju sebuah pondok yang tidak jauh dari tempat aku bertemu wanita itu. Selama di perjalanan aku hanya berpikir bahwa apa yang terjadi padaku. Apakah aku hanya bermimpi atau hal ini benar- benar suatu kenyataan? Selama dalam perjalanan itu juga aku bepikir tentang apa yang dimaksudkan oleh wanita itu tadi. Bahwa telah lahir seorang yang akan membebaskanmu dari segala ancaman dunia ini. Aku terus berpikir tentang hal tadi. Apa maksud dari perkataan wanita tersebut. Sesampainya aku di pondok itu aku bertemu dengan sahabatku. Kebetulan dia yang mempunyai pondok itu. Karena di luar sangat dingin, sahabatku memberikan secangkir teh hangat untuk aku minum. Agar tubuhku juga terasa hangat. Lalu aku teringat lagi tentang perkataan wanita itu. Lalu aku mengatakannya kepada sahabatku. Lalu sahabatku memberikan opininya. Dia hanya berkata bahwa wanita itu adalah orang yang kurang waras, atau wanita itu sedang sakit jiwa. Sahabatku berkesimpulan bahwa wanita tersebut hanya mengarang cerita saja. Pada saat aku mengatakan kepada sahabatku bahwa setelah memberitahukan tentang hal itu, wanita tersebut menghilang, sahabatku justru tertawa. Ia bilang bahwa wanita tersebut kabur, karena wanita tersebut takut ketahuan bahwa ia mengarang cerita.
Hari semakin malam dan situasi pun semakin dingin. Akhirnya aku dan sahabatku tidur. Pada saat sedang tidur, aku mendapatkan mimpi. Mimpi tersebut sama dengan kejadian yang terjadi sebelum aku tiba di pondok itu. Pada saat itu aku pun langsung terbangun. Dan aku membangunkan sahabatku. Lalu aku menceritakan mimpi itu kepadanya. Lalu ia hanya bekata ” mimpi itu hanya kembang tidur saja, ga usah di pikirin”. Akhirnya aku tidur kembali. Pada saat tertidur, aku pun mendapat mimpi yang sama seperti kejadian sebelum tiba di pondok itu. Lalu aku terbangun dan kembali membangunkan sahabatku. Karena kesal ia lalu pindah tempat ke ruang yang lain. Lalu mimpi itu datang lagi untuk yang ketiga kalinya. Pada saat mimpi yang ketiga kalinya aku mencoba untuk tidak terbangun. Lalu aku mencoba bertanya kepada wanita itu apa maksudnya ia datang dalam alam nyata dan juga datang di alam mimpi. Pada saat aku bertanya tentang hal itu kepada wanita itu, ia tidak mengatakan apa- apa. Wanita itu hanya tersenyum lalu menghilang.
Malam pun berganti menjadi pagi. Aku pun menyambut pagi dengan hati yang gundah akibat mimpi yang terjadi tadi malam. Aku kembali bertanya kepada sahabatku tentang yang terjadi semalam. Akhirnya sahabatku menanggapinya dengan serius. Aku kembali menceritakan tentang apa yang terjadi kepadaku tadi malam. Lalu sahabatku memberikan tanggapan bahwa aku adalah orang yang di tunjuk untuk memberitahukan tentang kabar lahirnya seorang yang akan membebaskan kamu dari ancaman dunia ini. Aku tak berpikir sampai sejauh itu. Malah aku makin bertanya- Tanya, kenapa harus aku yang dipilih menjadi orang yang memberitahukan  kabar tersebut. Sahabatku hanya berkata “ mungkin kamu adalah orang yang dipilih untuk memberitakan kabar tersebut”. Setelah aku berpikir tentang hal itu, justru aku berpikir untuk melupakan hal tersebut dan tidak mengingat kejadian semalam.
Makin hari aku untuk melupakan kejadian itu, aku justru semakin mendapat suatu hal yang aneh. Aku merasa hal itu semakin dekat dan akan semakin terjadi. Semakin aku berusaha untuk melupakan kejadian itu, semakin sering aku mendapatkan suatu penglihatan tentang kejadian itu. Aku mulai tidak sanggup untuk menghadapi kejadian ini. Lalu aku mengambil keputusan untuk mendatangi seorang ahli psikologi yang ternama di kotaku. Setelah aku menceritakan hal tersebut kepada ahli psikologi itu, ia tidak dapat memberikan suatu solusi. Ia hanya berkata bahwa kejadian itu belum pernah terjadi sebelumnya. Ia tidak ingin mengambil suatu keputusan yang akan berakibat fatal bagi diriku. Karena hal tersebut di anggap berbeda dengan kejadian- kejadian yang dialami oleh pasien- pasiennya. Akhirnya aku memutuskan untuk mendatangi seorang paranormal. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar