Suatu malam yang dingin,
seorang wanita tua datang menemui saya. Beliau berkata bahwa setiap manusia
akan mati. Lalu saya bertanya kepadanya, apa maksud yang engkau katakan? Lalu
wanita itu menjawab telah lahir bagimu seorang Yang akan membebaskanmu dari segala
ancaman dunia ini. Lalu aku bartanya lagi. Siapakah orang yang kau maksud itu?
Wanita itu hanya berkata, aku tidak dapat mengatakannya kepadamu. Sebab aku
tidak tau siapakah yang akan membebaskanmu. Tetapi aku hanya berpesan kepadamu
bahwa hal itu akan terjadi. Dan hal itu akan mengejutkan semua orang yang ada
di dunia ini. Sesaat setelah wanita tersebut mengatakan demikian, hilanglah dia
dari hadapan aku. Pada saat itu aku hendak menuju sebuah pondok yang tidak jauh
dari tempat aku bertemu wanita itu. Selama di perjalanan aku hanya berpikir
bahwa apa yang terjadi padaku. Apakah aku hanya bermimpi atau hal ini benar-
benar suatu kenyataan? Selama dalam perjalanan itu juga aku bepikir tentang apa
yang dimaksudkan oleh wanita itu tadi. Bahwa telah lahir seorang yang akan
membebaskanmu dari segala ancaman dunia ini. Aku terus berpikir tentang hal
tadi. Apa maksud dari perkataan wanita tersebut. Sesampainya aku di pondok itu
aku bertemu dengan sahabatku. Kebetulan dia yang mempunyai pondok itu. Karena
di luar sangat dingin, sahabatku memberikan secangkir teh hangat untuk aku
minum. Agar tubuhku juga terasa hangat. Lalu aku teringat lagi tentang
perkataan wanita itu. Lalu aku mengatakannya kepada sahabatku. Lalu sahabatku
memberikan opininya. Dia hanya berkata bahwa wanita itu adalah orang yang
kurang waras, atau wanita itu sedang sakit jiwa. Sahabatku berkesimpulan bahwa
wanita tersebut hanya mengarang cerita saja. Pada saat aku mengatakan kepada
sahabatku bahwa setelah memberitahukan tentang hal itu, wanita tersebut
menghilang, sahabatku justru tertawa. Ia bilang bahwa wanita tersebut kabur,
karena wanita tersebut takut ketahuan bahwa ia mengarang cerita.
Hari semakin malam dan
situasi pun semakin dingin. Akhirnya aku dan sahabatku tidur. Pada saat sedang
tidur, aku mendapatkan mimpi. Mimpi tersebut sama dengan kejadian yang terjadi
sebelum aku tiba di pondok itu. Pada saat itu aku pun langsung terbangun. Dan
aku membangunkan sahabatku. Lalu aku menceritakan mimpi itu kepadanya. Lalu ia
hanya bekata ” mimpi itu hanya kembang tidur saja, ga usah di pikirin”.
Akhirnya aku tidur kembali. Pada saat tertidur, aku pun mendapat mimpi yang
sama seperti kejadian sebelum tiba di pondok itu. Lalu aku terbangun dan
kembali membangunkan sahabatku. Karena kesal ia lalu pindah tempat ke ruang
yang lain. Lalu mimpi itu datang lagi untuk yang ketiga kalinya. Pada saat
mimpi yang ketiga kalinya aku mencoba untuk tidak terbangun. Lalu aku mencoba
bertanya kepada wanita itu apa maksudnya ia datang dalam alam nyata dan juga
datang di alam mimpi. Pada saat aku bertanya tentang hal itu kepada wanita itu,
ia tidak mengatakan apa- apa. Wanita itu hanya tersenyum lalu menghilang.
Malam pun berganti menjadi
pagi. Aku pun menyambut pagi dengan hati yang gundah akibat mimpi yang terjadi
tadi malam. Aku kembali bertanya kepada sahabatku tentang yang terjadi semalam.
Akhirnya sahabatku menanggapinya dengan serius. Aku kembali menceritakan
tentang apa yang terjadi kepadaku tadi malam. Lalu sahabatku memberikan
tanggapan bahwa aku adalah orang yang di tunjuk untuk memberitahukan tentang
kabar lahirnya seorang yang akan membebaskan kamu dari ancaman dunia ini. Aku
tak berpikir sampai sejauh itu. Malah aku makin bertanya- Tanya, kenapa harus
aku yang dipilih menjadi orang yang memberitahukan kabar tersebut. Sahabatku hanya berkata “
mungkin kamu adalah orang yang dipilih untuk memberitakan kabar tersebut”.
Setelah aku berpikir tentang hal itu, justru aku berpikir untuk melupakan hal
tersebut dan tidak mengingat kejadian semalam.
Makin hari aku untuk
melupakan kejadian itu, aku justru semakin mendapat suatu hal yang aneh. Aku
merasa hal itu semakin dekat dan akan semakin terjadi. Semakin aku berusaha
untuk melupakan kejadian itu, semakin sering aku mendapatkan suatu penglihatan
tentang kejadian itu. Aku mulai tidak sanggup untuk menghadapi kejadian ini.
Lalu aku mengambil keputusan untuk mendatangi seorang ahli psikologi yang
ternama di kotaku. Setelah aku menceritakan hal tersebut kepada ahli psikologi
itu, ia tidak dapat memberikan suatu solusi. Ia hanya berkata bahwa kejadian
itu belum pernah terjadi sebelumnya. Ia tidak ingin mengambil suatu keputusan
yang akan berakibat fatal bagi diriku. Karena hal tersebut di anggap berbeda
dengan kejadian- kejadian yang dialami oleh pasien- pasiennya. Akhirnya aku
memutuskan untuk mendatangi seorang paranormal. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar